2 Bacaan Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh Arab Latin (Solusi Jika Lupa)

bacaan niat puasa ramadhan sebulan penuh

Bacaan niat puasa ramadhan sebulan penuh adalah “sabuk pengaman” spiritual yang sangat dianjurkan untuk dibaca pada malam pertama bulan suci. Dalam dinamika kesibukan sahur dan kerja, manusia tempatnya lupa. Dengan melafalkan niat ini, kita bertaklid (mengikuti) pendapat Mazhab Maliki yang membolehkan niat dirapel untuk satu bulan, sehingga jika suatu malam kita ketiduran dan lupa berniat, puasa esok hari tetap dianggap sah di hadapan Allah ﷻ.

Pernahkah Anda terbangun kesiangan saat adzan Subuh berkumandang, lalu panik karena belum sempat berniat puasa tadi malam? Dalam Mazhab Syafi’i yang mayoritas dianut di Indonesia, puasa wajib harus diniatkan setiap malam (tabyit an-niyyah). Jika lupa, puasanya tidak sah dan wajib diqadha. Tentu sayang sekali jika kita harus menahan lapar seharian tapi statusnya “batal” secara administrasi fiqih.

Untuk mengantisipasi hal ini, para ulama NU dan pesantren mengajarkan kita untuk membaca bacaan niat puasa ramadhan sebulan penuh. Ini bukan untuk menggantikan niat harian, melainkan sebagai langkah antisipasi (cadangan) agar ibadah kita aman sepanjang bulan.

Lafal Niat Puasa Sebulan Penuh (Arab & Latin)

Kapan niat ini dibaca? Waktu terbaiknya adalah di malam pertama Ramadan, bisa setelah sholat Maghrib, Isya, atau saat Tarawih pertama. Berikut adalah teks bacaan niat puasa ramadhan sebulan penuh yang masyhur:

Baca :  7 Fakta Hukum Mencicipi Masakan Puasa: Batal atau Tidak? Simak Penjelasannya!

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jamī’i syahri Ramadhāna hādzihis sanati taqlīdan lil imāmi Māliki fardhan lillāhi ta’ālā.


Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah Ta’ala.”

Ada juga versi lafal yang lebih singkat tanpa menyebut nama Imam Malik secara lisan (namun hati tetap meniatkan mengikuti pendapat beliau):

“Nawaitu shauma syahri ramadhana kullihi lillahi ta’ala.”
(Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan karena Allah Ta’ala).

🚀 Jangan Sampai Ibadah Batal Karena Kurang Ilmu

Hafalan doa sehari-hari dan bacaan sholat adalah fondasi ibadah. Miliki buku saku tuntunan sholat dan doa pilihan agar Ramadan Anda lebih percaya diri.

➡️ Dapatkan Buku Panduan Sholat & Doa

Hukum Menggabungkan Mazhab (Talfiq)

Mungkin Anda bertanya, “Kita kan Syafi’i, kok pakai niat Maliki?”

Dalam kondisi darurat atau untuk kehati-hatian, berpindah mazhab dalam satu masalah tertentu diperbolehkan oleh para ulama. KH. Maimoen Zubair dan banyak ulama Nusantara sangat menganjurkan santri dan masyarakat awam untuk membaca bacaan niat puasa ramadhan sebulan penuh ini di awal puasa.

Tujuannya bukan untuk bermudah-mudahan (supaya tidak perlu niat lagi), tetapi sebagai “ban serep”. Kita tetap wajib berusaha berniat setiap malam sesuai Mazhab Syafi’i. Namun, jika *qadarullah* kita lupa suatu malam, puasa kita hari itu otomatis “diselamatkan” oleh niat rapel yang sudah kita baca di awal bulan tadi.

Tips Agar Tidak Lupa Niat Harian

Meskipun sudah membaca bacaan niat puasa ramadhan sebulan penuh, Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan kita untuk senantiasa memperbaharui semangat ibadah setiap hari. Berikut tips agar niat harian tidak terlewat:

  1. Niat Saat Berbuka: Begitu selesai berbuka puasa (setelah Maghrib), langsung ucapkan niat puasa untuk esok hari. Tidak harus menunggu sahur.
  2. Niat Saat Tarawih: Biasanya bilal tarawih akan memimpin pembacaan niat bersama-sama di sela-sela sholat witir. Ikutilah dengan suara lantang dan hati yang hadir.
  3. Tempel Tulisan: Tempel stiker pengingat niat di pintu kamar atau meja makan.
⚠️
Penting! Niat itu letaknya di hati. Melafalkan dengan lisan (talaffudz) membantu, tapi intinya adalah kesadaran hati bahwa “Besok saya mau puasa”. Jika saat sahur Anda bangun untuk makan dengan tujuan agar kuat puasa, itu secara otomatis sudah dihitung niat menurut sebagian ulama.

Menjaga Kualitas Puasa dengan Dzikir

Setelah urusan “sah” secara fiqih aman, tingkatkan kualitas puasa dengan memperbanyak dzikir. Jangan biarkan mulut kering hanya karena menahan lapar. Basahi dengan istighfar dan tasbih.

Kesimpulan: Sediakan Payung Sebelum Hujan

Membaca bacaan niat puasa ramadhan sebulan penuh adalah bentuk kecerdasan seorang hamba dalam beribadah. Kita menyadari kelemahan diri yang sering lupa, maka kita mengambil jalan aman yang disediakan syariat. Jangan lupa amalkan niat ini di malam pertama Ramadan nanti, dan ajarkan kepada keluarga agar puasa kita semua terjaga keabsahannya.

FAQ Seputar Niat Puasa Sebulan

  1. Apakah jika sudah niat sebulan penuh, tidak perlu sahur?

    Tetap disunnahkan sahur. Sahur bukan syarat sah puasa, tapi sunnah muakkad yang mengandung keberkahan. Niat sebulan penuh hanya mengamankan status hukum puasanya, bukan menggugurkan sunnah sahur.

  2. Bagaimana jika lupa membaca niat sebulan penuh di malam pertama?

    Anda bisa membacanya di malam kedua atau malam kapanpun Anda ingat, untuk sisa hari yang masih ada di bulan Ramadan tersebut.

  3. Apakah bacaan niat ini ada dalilnya?

    Dalilnya adalah ijtihad Imam Malik yang memandang puasa Ramadan sebagai satu kesatuan ibadah (seperti satu paket sholat), sehingga cukup satu niat di awal. Ulama Syafi’iyah membolehkan kita mengikuti (taqlid) pendapat ini demi kemaslahatan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top